Jumat, 20 November 2015

Cara Menentukan Nilai Resistor Untuk LED

LED (Light Emitting Diode) adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya. LED memiliki 2 kutub yaitu positif dan negatif. Untuk menentukan kaki positif dan negatif bisa di lihat dari kaki yang panjang adalah positif dan kaki yang pendek adalah negatif. Jika teman-teman menemukan LED tetapi kaki dari LED tersebut telah dipotong, jangan khawatir, kalian bisa mengecek dengan AVO meter hubungkan tiap kakinya dengan probe AVO. Jika LED menyala ingat-ingat probe tersebut untuk menentukan mana yang positif dan negatif. Bagaimana jika tidak ada AVO? kalian bisa melihat dari bagian pinggir LED yang datar. Bagian yang datar tersebut adalah kaki negatif, sedangkan yang tidak datar adalah positif. Bagaimana? Sudah mengerti? Jika belum mengerti pilihan terakhir adalah baca datasheet hehe....

Pernahkah kalian mengalami memasang LED 5mm menggunakan tegangan 5V? apa yang terjadi? Terang? Memang terang tapi tunggu beberapa saat. Pasti LED itu sudah tidak bisa di gunakan alias mati. Mengapa demikian? Karena LED memiliki tegangan kerja yang terbatas. LED tidak bisa digunakan menggunakan tegangan sebesar itu. lalu bagaimana cara mengatasi hal tersebut tetapi tetap menggunakan tegangan yang melebihi tegangan kerja LED? Solusinya ya di kasi resistor, bagaimana cara menghitung nilai resistor agar pas (tidak membuat LED tersebut meredup karena terlalu besar hambatannya). ini ada rumusnya yang bisa kalian gunakan

R =(Vs-Vd) / I

Maksudnya :
R = Nilai hambatan yang diperlukan (Resistor)
I =  Arus LED
Vs = Tegangan sumber DC (tegangan bisa didapatkan dari power supply atau baterai).
Vd = Tegangan kerja LED

Tegangan Kerja LED Berdasarkan Warnanya :

Infra merah : 1,6 V
Merah : 1,8 V – 2,1 V
Oranye : 2,2 V
Kuning : 2,4 V
Hijau : 2,6 V
Biru : 3,0 V – 3,5 V
Putih : 3,0 – 3,6 V
Ultraviolet : 3,5 V

Contoh Cara hitung hambatan untuk LED

Tegangan Baterai = 9 V (VS)
LED yang digunakan = Warna Biru (Tegangan maksimalnya = 3-3,5V kita gunakan tengah-tengahnya saja yaitu 3,2V)
Arus LED = 20mA = 0,02A (Arus yang normal untuk LED ukuran 5mm)

R = (Vs-Vd) / I

R = (9 - 3,2) / 0,02

R = 290 Ohm

Jadi nilai resistor yang dibutuhkan sebesar 290 Ohm. jika tidak ada dipasaran kalian bisa menggunakan nilai resistor yang mendekati nilai 290 Ohm. 



LED saat ini banyak digunakan sebagai penerangan pada rumah. Mengapa mereka memilih LED?
Apa saja keunggulan dari LED? Pertama kata orang sih LED lebih hemat energi jika dibandingkan dengan lampu TL, bohlam, atau lampu neon, kedua dengan watt kecil LED lebih terang dibandingkan lampu lain (memang benar karena LED jika dilihat lebih fokus cahayanya dibanding lampu lain) bentuknya gak makan tempat, dan juga tahan lama. LED juga memiliki kelemahan yaitu mudah panas, lampu bohlam LED lebih mahal jika dibandingkan Lampu neon dll. Mudah-mudahan info ini bisa membantu teman-teman semua.

Sumber Informasi Perhitungan Nilai Resistor Untuk LED:
http://pabrisianturi.blogspot.co.id/2013/01/cara-menghitung-resistor-untuk-lampu-led.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar